Wisata Kota Gorontalo
Pentadio Resort
Objek wisata ini diresmikan oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Drs. Jusuf Kalla pada tanggal 25 Februari 2004. Objek wisata yang dibangun dengan biaya Rp 15 miliar dengan dana APB Kabupaten Gorontalo merupakan objek wisata yang bertaraf internasional, dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang, serta dikelola secara profesional. Objek wisata ini terletak di Desa Pentadio, Kecamatan Telagabiru, Kabupaten Gorontalo. Lokasinya sangat menarik dan strategis karena terletak di kawasan Danau Limboto
.
Objek wisata ini diresmikan oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Drs. Jusuf Kalla pada tanggal 25 Februari 2004. Objek wisata yang dibangun dengan biaya Rp 15 miliar dengan dana APB Kabupaten Gorontalo merupakan objek wisata yang bertaraf internasional, dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang, serta dikelola secara profesional. Objek wisata ini terletak di Desa Pentadio, Kecamatan Telagabiru, Kabupaten Gorontalo. Lokasinya sangat menarik dan strategis karena terletak di kawasan Danau Limboto
.
Fasilitas
yang ada di Pentadio Resort ini, antara lain, restauran, toko suvernir,
kolam renang, pondokan, sauna, air mancar, lokasi pemancingan, dan bak
air panas. Di lokasi ini juga terdapat sumber air panas yang mengalir ke
Danau Limboto. Di lokasi tersebut para pengunjung dapat menyaksikan
semburan mata air yang cukup panas sehingga dapat digunakan untuk
merebus telur hingga matang. Mereka dapat menikmati siraman air dari
sumber mata air yang cukup hangat yang sangat bermanfaat untuk
menyembuhkan penyakit kulit.
Fasilitas lainnya
-
Tempat Sauna di Pentadio Resort
-
Restauran di Pentadio Resort
-
Toko Suvenir di Pentadio Resort
-
Kolam Renang Bertaraf Internasional di Pentadio Resort
-
Gerbang Masuk Lokasi Pentadio Resort
Menara Keagungan Limboto
Menara Keagungan diresmikan oleh Wakil
Presiden RI Dr. Hamzah Haz, pada hari Sabtu, 20 September 2003. Nama
menara ini ditetapkan berdasarkan SK Bupati Gorontalo Nomor 717 Tahun
2003 tanggal 18 September 2003 yang telah disetujui oleh DPRD Kabupaten
Gorontalo. Menara ini dibangun sejak tahun 2002 dan menelan biaya Rp 8,6
miliar, dikerjakan oleh PT Gunung Garuda Indonesia dan PD Pedago
Kabupaten Gorontalo.
Tinggi Menara Keagungan 65 meter, terdiri atas lima lantai, dengan rincian (dari dasar ke puncak menara):
Lantai I = 446,56 m2 tinggi 10 meter,
auditorium 199,3 m2, selasar 212,38m2, dengan daya tampung 200 orang,
dirancang untuk tempat rapat;
Lantai II = 352,25 m2, tinggi 14 meter, kapasitas 120 orang, dirancang sebagai tempat restauran;
Lantai III = 157,3 m2, tinggi 30 meter, kapasitas 40, dirancanakan sebagai tempat penjualan suvenir (toko suvenir);
Lantai IV = 96,96 m2, tinggi 39 meter, dengan kapasitas 20 orang;
Lantai V = 31,36 m2, tinggi 58 meter, kapasitas 10 orang.
Puncak menara setinggi 65 berbentuk kubah.
Lebar kaki pancang 21 meter.
Menara ini dilengkapi dengan dua lampu sorot dengan jarak jangkauan masing-masing 70 km
Lantai II = 352,25 m2, tinggi 14 meter, kapasitas 120 orang, dirancang sebagai tempat restauran;
Lantai III = 157,3 m2, tinggi 30 meter, kapasitas 40, dirancanakan sebagai tempat penjualan suvenir (toko suvenir);
Lantai IV = 96,96 m2, tinggi 39 meter, dengan kapasitas 20 orang;
Lantai V = 31,36 m2, tinggi 58 meter, kapasitas 10 orang.
Puncak menara setinggi 65 berbentuk kubah.
Lebar kaki pancang 21 meter.
Menara ini dilengkapi dengan dua lampu sorot dengan jarak jangkauan masing-masing 70 km
Dari puncak Menara Keagungan para pengunjung dapat melihat panorama alam seputar Gorontalo
Rumah Adat Bandayo Pomboide
Rumah adat Bandayo Pomboide ini terletak
di depan Kantor Bupati Gorontalo. Bantayo artinya ‘ gedung’ atau
‘bangunan’, sedangkan Pomboide berarti ‘tempat bermusyawarah’. Bantayo
Pomboide sering digunakan sebagai lokasi pagelaran budaya Gorontalo
serta pertunjukan sendratari seantero Gorontalo.
Rumah adat ini memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan rumah jenis lainnya. Di dalamnya terdapat berbagai ruang dan kamar yang khas yang mempunyai fungsi yang berbeda.
Rumah adat ini memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan rumah jenis lainnya. Di dalamnya terdapat berbagai ruang dan kamar yang khas yang mempunyai fungsi yang berbeda.
Teknik arsitekturnya menunjukkan nilai-nilai budaya masyarakat Gorontalo yang bernuansa Islami.
Bandayo Pomboide berarti rumah musyawarah
adat. Sebagaimana namanya, rumah adat ini digunakan sebagai tempat
perkumpulan masyarakat, pelaksanaan upacara adat, penerimaan tamu
kenegaraan, pesta perkawinan adat, dan berbagai kegiatan sosial dan
keagamaan.
Rumah adat ini berbentuk panggung dan
terbuat dari kayu berkualitas sangat baik. Keseluruhan bangunan Bantayo
Poboide ini terbagi atas lima bagian, yaitu serambi luar atau depan,
ruang tamu, ruang tengah, ruang dalam dan ruang belakang
Serambi luar ini cukup luas dan merupakan
sebuah ruang terbuka. Antara pekarangan dan ruang tamu dihubungkan
dengan sebuah tangga. Sementara ruang tamu adalah ruangan pertama begitu
Anda masuk ke dalam rumah. Ruang ini berbentuk memanjang dengan
kamar-kamar di bagian kiri dan kanan.
Ruang Tengah adalah ruang yang paling
luas. Di ruang ini terdapat dua buah kamar terletak di sisi kiri
ruangan. Dua buah tempat tidur kayu antik terdapat di masing-masing
kamar. Tempat tidur kayu antik itu ditutupi kelambu dan dihiasi
kain-kain bersulam benang emas yang sangat cantik.
Di bagian kanan ruangan ini terdapat
seperangkat pelaminan khas Gorontalo, lima boneka seukuran manusia
berdiri di kedua sisi pelaminan. Sepasang boneka laki-laki dan perempuan
berpakaian adat berdiri di sisi kanan pelaminan. Ada juga tiga boneka
lain yang menggambarkan sebuah keluarga.
Ruang Dalam memiliki luas dan bentuk sama
dengan ruang tamu. Dua buah kamar juga terdapat di ujung kanan dan kiri
ruangan ini. Selain pintu-pintu yang menghubungkan kamar-kamar dengan
ruang dalam, ada juga pintu menuju ke serambi samping.
Ruang belakang adalah lokasi dapur, kamar
mandi, dan kamar-kamar kecil. Beberapa kamar di ruang belakang ini
letaknya berderet dan memanjang. Sementara di ujung kanan dan kiri
terdapat sebuah pintu menuju serambi samping.
Rumah Adat Bandayo Pomboide sangat mudah
diakses karena terletak di tengah kota. Anda dapat menggunakan angkutan
umum atau fasilitas jasa perjalanan wisata dari Kota Gorontalo.
Perjalanan hanya membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam saja.
Taluhu Barakati
Objek Wisata Taluhu Barakati terletak di Desa Iluta, Kecamatan Batudaa, Kabupaten Gorontalo, kira-kira 3 kilometer ke arah barat dari lokasi Benteng Otanaha.
Objek Wisata Taluhu Barakati terletak di Desa Iluta, Kecamatan Batudaa, Kabupaten Gorontalo, kira-kira 3 kilometer ke arah barat dari lokasi Benteng Otanaha.
Kata Taluhu Barakati berasal dari dua kata, yaitu taluhu, yang berarti ‘air’, dan barakati yang berarti ‘berkah’ atau ‘rahmat”. Dinamakan demikian karena di sini terdapat sumber mata air yang sangat jernih, sejuk, dan menyegarkan laksana berkah yang tercurah kepada hamba Allah swt.
Konon lokasi ini dalam legenda masyarakat
setempat dipercayai sebagai lokasi permandian permaisuri dan kerabat
kerajaan yang ada di Batudaa.
Dewasa ini lokasi tersebut sering
digunakan lokasi kegiatan pertunjukkan seni dan budaya, seperti lomba
pemilihan putra-putri Gorontalo terbaik atau yang dikenal dengan nama
Nou & Uti.
Goa Ular di Kecamatan Batudaa (kira-kira
28 km dari Kota Gorontalo), Danau Perintis di Kecamatan Suwawa (18 km
dari Kota Gorontalo), Taman Laut Pulau Limba di Kecamatan
Kebun Binatang Bongohulawa, di Limboto, Kabupaten Gorontalo
Paguyaman, Pulau Bitila di Kecamatan Paguat, Pantai Pasir Putih di Kecamatan Tilamuta, Air Terjun di Kecamatan Tilamuta, Cagar Alam Panua di Kelurahan Libuo, Kota Gorontalo, dan Pulau Asiangi di Kecamatan Tilamuta, dan Tangga 2000 di Kelurahan Pohe, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo.
Pemandian Potanga
Pemandian Potanga berada di sebelah barat Kota Gorontalo, tepatnya di Kelurahan Pilolodaa Kecamatan Kota Barat.Jarak tempuh yang pendek dari pusat kota ini menjadikan objek wisata pemandian potanga tidak dilengkapi dengan fasilitas penginapan.
Waktu tempuh hanya sekitar 20 menit dari
pusat kota . Wisata Alam yang mengandalkan pemandian yang bersih dan
sejuk dengan menggunakan mata air alami pegunungan yang mengalir dari
celah-celah bebatuan disekitar pemandian, merupakan aset wisata
pemerintah dan masyarakat Kota Gorontalo pada umumnya. Nama pemandian
Potanga yang mempunyai makna simpang dan menjadi nama perkampungan di
lokasi tersebut, Wisata potanga dibangun sejak Jaman penjajahan belanda.
Ada 2 jalur alternatif menuju lokasi wisata,yang pertama dari Bandara
Jalaluddin dan yang kedua dari Pusat Kota Gorontalo. Jarak tempuh yang
pendek yakni akses dari Kota Gorontalo, karena hanya berjarak sekitar 5
km dari pusat kota melalui Jalan Raja Eyato dan Jalan Usman Isa.
Bagi pengunjung yang ingin menuju ke
lokasi wisata langsung dari Bandara Jalaluddin, dengan menggunakan taksi
melalui Jalan Raya Batudaa – Bongomeme dan akan melewati lokasi –
lokasi wisata lainnya (Taluhu Barakati, Benteng Otanaha, Dermaga Iluta,
dan Makam Keramat Ju Panggola). Tepat di simpang empat kelurahan
pilolodaa (potanga), akan terlihat gapura menuju ke lokasi wisata. Dari
gapura masih berjarak lebih kurang 500m ke lokasi wisata dengan jalan
yang sedikit menanjak, karena wisata alam pemandian potanga tepat berada
di kaki bukit
Deri
1422300031
Tidak ada komentar:
Posting Komentar